Penampakan Museum Surabaya di Gedung Siola Jalan Tunjungan
INITU.ID – Gedung Siola Surabaya berdiri memanjang di Jalan Tunjungan dan Jalan Genteng Kali, membentuk bangunan menyudut di pertemuan kedua jalan. Gedung ini sedang dalam tahap akhir revonasi ketika saya berada di sana untuk menjadi pusat perbelanjaan baru bernama Tunjungan City, kabarnya setelah tiga tahun terlantar bak gedung hantu.
Gedung Siola Surabaya merupakan bangunan tua warisan dari jaman kolonial Belanda yang dibangun pertama kali pada 1877 dan ditempati toko Whiteaway Laidlaw & Co milik pengusaha Inggris, Robert Laidlaw (1856-1935), yang menjual tekstil dan pakaian, dan kemudian sempat berkembang menjadi toserba terbesar di wilayah Hindia Belanda.
Gedung Siola Surabaya juga merupakan gedung yang bersejarah bagi Kota Surabaya, dan Indonesia. Karena ketika terjadi aksi militer tentara sekutu ke Surabaya, menyusul tewasnya BrigJen Mallaby, gedung ini digunakan pejuang untuk menahan serangan Sekutu yang datang dari arah utara.
BACA JUGA : Inilah Daftar Produk Laris Cocok Dijual Saat Ramadhan
Para pejuang akhirnya membumihanguskan gedung ini. Lantai dasar eks Gedung Siola akan diresmikan menjadi Museum Surabaya, Minggu (3/5/2015). Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terjun langsung mempersiapkan peresmian destinasi baru Kota Surabaya itu. “Nanti bakal jadi destinasi baru Kota Pahlawan. Tiketnya gratis, semua warga boleh datang melihat sejarah panjang Surabaya,” ungkap Risma disela kesibukan menata ruangan, Sabtu (2/5/2015). Walau gratis, jangan coba-coba mengambil atau merusak koleksi museum sebab Pemkot Surabaya sudah menyiapkan CCTV di setiap sudut ruangan.
Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT) serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparta) tampak boyongan memindahkan arsip dari kantor lama. Benda-benda itu diberi nama, nomor, bahan dan ukuran. Seperti kursi yang diambil dari Bunker Balai Kota yang diberi label No 6. Kursi dari bahan kayu jati diplitur warna coklat gelap itu setinggi 82 cm, lebar 59 cm, tebal 52 cm.
Semua tertulis lengkap dan rapi di selembar kertas karton jingga setengah halaman HVS. Beberapa dinas menyumbangkan benda yang dipandang memiliki nilai historis. Seperti Dinas Perhubungan (Dishub) yang mengusung komputer server operasional Area Traffic Control System (ATCS). “Dulu digunakan pada 1994-2009. Sekarang sudah ada yang lebih canggih jadi tidak dipakai,” terang Plt Kadishub Surabaya Irvan Wahyudrajat. Sebuah Bajaj berwarna jingga yang dijanjikan Risma juga sudah terlihat diangkut mobil berplat merah, nomor polisi L 9061 NP menuju Museum Surabaya. Tak ketinggalan dua mesin proporsi manual dari Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (Dispenda).
Tak mau kalah, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) memamerkan pakaian petugas PMK dari zaman Belanda, Jepang, awal Kemerdekaan sampai sekarang yang terpajang pada manekin. Dilengkapi alat penyemprot dan lonceng tanda kebakaran. Selain panggung etalase benda-benda bersejarah, dalam gedung juga dilengkapi area makanan khas Surabaya, live performance dari para seniman, pameran lukisan serta sentra Usaha Kecil Menengah (UKM). Pelayanan masyarakat dibuka mulai pukul 09.00-21.00 WIB.
Alamat : Jl. Tunjungan 1, Surabaya. Lokasi GPS : -7.25600, 112.73771, Waze. Rujukan : Tempat Wisata di Surabaya, Peta Wisata Surabaya, dan Hotel di Surabaya. Galeri (5 foto) Gedung Siola Surabaya : 1.Siola, 2.Warenhuis, 3.Monumen perjuangan, 4.Prasasti, 5.Museum.